Showing posts with label Biologi SMA. Show all posts
Showing posts with label Biologi SMA. Show all posts

Wednesday, April 24, 2019

Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Daftar Isi:
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Macam-Macam Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Tingkat Spesies
Contoh Keanekaragaman Spesies dalam Hewan
Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia





Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah istilah untuk menunjukkan keberagaman seluruh makhluk hidup yang menyatakan adanya tingkat variasi sumber daya alam hayati dari suatu ekosistem bioma, spesies maupun gen dalam wilayah tertentu. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di Indonesia.

Jika kita perhatikan lagi, terdapat dua suku kata yang berbeda yaitu keberagaman dan hayati.

Pada umumnya keanekaragaman ini menunjuk pada sutau kondisi dimana terdapat banyak lagam terhadap suatu objek yang timbul karena adanya perbedaan dalam berbagai hal.

Perbedaan itu seperti ukuran, jumlah, tekstur maupun bentuk, tampilan, warna termasuk juga sifat-sifat yang dimilikinya.

Sedangkan arti dari kata hayati ini adalah sesuatu yang hidup.

Keanekaragaman Hayati biasanya juga di kenal dengan istilah biodiversitas  atau dalam bahasa Inggrisnya biodiversity.

Bagian yang paling menonjol dari sebuah keanekaragaman hayati yaitu seluruh objek mempunyai pengaruh yang sama-sama kuat antara objek satu dengan objek lainnya.

Macam-Macam Keanekaragaman Hayati

Dari ulasan diatas kita telah membahas bersama tentang pengertian dari keanekaragaman hayati. Selanjutnya kita akan membahas yang lebih menari lagi yaitu tingkatan-tingkatan dalami keanekaragaman hayati.

Jika kita tinjau berdasarkan dari pengertiannya secara umum, keanekaragaman hayati ini memiliki tiga bagian dalam tingkatannya.

Untuk lebih jelasnya tentang apa saja tiga tingkatan tersebut, dibawah ini akan kita bahas bersama lebih detailnya.

Pengertian Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen atau Genetik
Keanekaragaman genetik merupakan perbedaan dari tiap gen yang terdapat pada satu spesies makhluk hidup.

Akibat yang timbul dari keanekaragaman gen ini yaitu munculnya variasi yang beragamam antar individu yang sejenis.

Sebagai contoh yaitu keanekaragaman tanaman biji-bijian seperti jagung dan padi. Meskipun sama-sama tanaman jagung dan pagi, mereka memiliki banyak sekali ragamnya.
Misalnya saja tanaman jagung, ada banyak varietasnya seperti varietas jagung berumur pendek atau genjah contohnya varietas Madura, Putih Nusa dan Abimayu.

Varietas jagung berumur sedang atau medium seperti varietas Bromo, Sadewa, Arjuna dan Hibrida C-1 maupun CPI-1.

Varietas jagung berumur panjang atau dalam contohnya seperti varietas Pandu, Bima, Metro dan Composit-2. Sedangkan varietas dari jenis tanaman padi juga ada banyak.

Misalnya saja seperti padi hibrida, IR-64, Inpago, Ceherang, Cisadane dan Ciliwung.
Selain tanaman-tanaman yang biasa ditanaman di sawah seperti jagung dan padi, ada juga tanaman kebun yang memiliki banyak varietas meskipun hanya satu jenis.
Sebagai contoh adalah tanaman buah mangga. Mangga ini termasuk tanaman yang memilki keanekaragaman genetik.

Karena tanaman mangga juga mempunyai banyak varietas seperti mangga gadung, manalagi, golek, arum manis, kopyor, keong dan masih banyak lagi.

Adanya perbedaan ini dapat mengakibatkan sifat yang tampak atau yang biasa disebut fenotipe dan sifat yang tidak tampak atau genotipe setiap makhluk hidup berbeda-beda.

Pada umumnya perbedaan variasi makhluk hidup ini desebabkan perkawinan.

Karena dengan adanya percampuran dari induknya melalui proses perkawianan tersebut, maka susunan gen yang dihasilkan atau keturunannya pun juga berbeda dari induknya.

Selain dari perkawinan biasanya perbedaan varietas genetik ini juga bisa terjadi dengan adanya intraksi dengan lingkungan.

Keanekaragaman Tingkat Spesies

Keanekaragaman Spesies adalah keberagaman suatu kelompok atau populasi makhuk hidup dalam suatu ekosistem atau daerah tertentu.

Perbedaan antar spesies ini nampak secara jelas dan signifikan sehingga kita dapat mengetehui perbedaan tersebut dengan mudah. Agar lebih mudahya perhaitkan beberapa contoh berikut ini:

Contoh Keanekaragaman Sepesies dalam Tumbuhan
Sebagaimana pada penjelasannya, keanekaragaman spesies tumbuhan ini terjadi pada tumbuhan kelapa, sagu dan kurma.
Walaupun tumbuhan-tumbuhan tersebut masih dalam satu spesies tumbuhan palem-paleman, namun kita dapat melihat perbedaanya secara mudah.

Secara fisik perbedaan itu terlihat dari bentuk batang pohon maupun daun-daunannya. Memang kalau dilihat sepintas hampir sama, akan tetapi secara tidak langsung kita tetap mengetahui terdapat perbedaan dari masing-masing tubuhan.

Selain itu apabila kita perhatikan lagi dari tempat hidupnya, tumbuhan-tumbuhan tersebut hidup di tempat yang berbeda-beda.

Misalnya kelapa hidup daerah panti, sagu di daerah basah seperti pegunungan atau rawah gambut dan kurma di daerah kering.

Contoh Keanekaragaman Spesies dalam Hewan

Tidak hanya terjadi pada tumbuhan, keanekaragaman spesies ini juga terjadi pada hewan di sekitar lingkungan hidup kita.
Sebagai contoh yaitu hewan singa, harimau dan kucing. Mereka sama-sama tergolong dalam spesies hewan mamalia. Akan tetapi memiliki banyak perbedaan dari segi fisik, habitat maupun sifat atau tingkah lakunya.

Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem ini dapat terjadi karena banyak hal akan tetapi letak geografis  merupakan faktor utama timbulnya keberagaman ekosistem yang terbentuk.

Dari perbedaan letak geografis akan menyebabkan terjadinya perbedaan iklim.

Kemudian dari perbedaan iklim akan menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur udara, intensitas cahaya matahari, tingkat curah hujan dan lama durasi penyinaran matahari.

Dari kondisi tersebut akan mempengaruhi proses kehidupan yang dialami oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Sebagai contoh adanya bioma Tundra hanay terdapat di daerah yang mengalami suhu udara dingin. Di daerah ini tidak ada pohon karena yang tumbuh di daerah tersebut  hanya tumbuhan jenis lumut.

Sedangkan hewan yang dapat bertahan hidup ialah beruang kutub dan rusa kutub.

Kemudian bioma Taiga yang terdapat di daerah beriklim. Di daerah tersebut jenis tumbuhan yang sesuai ialah tumbuhan conifer.

Sedangkan untuk hewannya ialah anjing hutan. Berbeda halnya dengan daerah hutan hujan tropis yang mengalami iklim tropis.

Disana terdapat berbagai macam jenis dan kaya akan hewan (fauna) dan tumbuhan (flora). Sehingga dengan banyaknya jenis flora dan fauna yang tumbuh berkembang biak akan membentuk suatu ekosistem yang berbeda-beda. Dari sanalah terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem.

Susunan Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Jika akita tinjau berdasarkan dari fungsi dan susunannya, sebuah ekosistem tersusun dari beberapa komponen diantaranya:
a. Komponen Autotrof

Kata autotrof terdiri dari dua suku kata yang berbeda yaitu auto yang berarti sendiri dan trophiks yang artinya menyediakan makanan.

Sehingga maksud dari autotrof adalah makhluk hidup yang dapat menyediakan sendiri makanannya berupa bahan organik yang diolah dari bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dan zat kimia.

Sebagai contohnya adalah tumbuh tumbuhan hijau.

b. Komponen Heterotrof

Kata heterotrof  berasal dari dua suku kata yang berbeda yaitu heteros yang artinya berbeda dan trophikos artinya makanan.

Sehingga heterotrof adalah makhluk hidup yang menggunakan bahan organik sebagai bahan makanannya dimana bahan organik ini disediakan oleh makhluk hidup atau organisme lain.

Sebagai contoh dari komponen heterotrof adalah mikroba, jamur, hewan dan manusia.

c. Komponen Abiotik atau Bahan yang Tidak Hidup

Pengertian dari komponen abiotik adalah komponen fisik berupa zat kimia yang terdiri dari air, tanah, udara dan sinar matahari.

Bahan tidak hidup ini merupakan substrat tempat berlangsungnya kehidupan atau bisa juga kita sebut sebagai lingkungan tempat hidup dan berkembang biak.

d. Komponen Dekomposer atau Pengurai

Komponen pengurai adalah kelompok makhluk hidup heterotrof pengurai bahan-bahan organik yang bersumber dari makhluk hidup yang telah mati atau organisme mati.

Cara kerja dari organisme pengurai ini adalah dengan menyerap sebagian hasil penguraian tersebut kemudian membebaskan sebagian bahan sederhana lainnya yang bisa dipakai kembali oleh produsen.

Sebagai contoh dari komponen pengurai ialah jamur dan bakteri

Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Apabila kenanekaragaman hayati yang ada di indonesia ini dikembangkan menjadi lebih tertata dalam pertumbuhan dan perataannya, maka akan memberikan banyak manfaat diantaranya sebagai berikut ini:

Manfaat Keanekaragaman Hayati dalam Bidang Ekonomi
Kelompok makhluk hidup seperti hewan maupun tumbuhan dapat diperbaharui dan dimanfaatkan secara terus menerus atau berkelanjutan.
Beberapa jenis tumbuhan yang dimanfaatkan dari batang pohon atau kayunya mempunyai manfaat.

Baik itu untuk kepentingan masyarakat Indonesia sendiri maupun untuk kepentingan lain seperti ekspor.

Apabila kayu jati di Indonesia di ekspor ke banyak negara luar maka akan mendapatkan devisa bagi negara. Sehingga dengan adanya devisa, eknomi negara Indonesia akan bisa meningkat.

Selain itu, dari tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, vitamin, protein juga tumbuh-tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan-bahan untuk membuat obat-obatan maupun kosmetika.

Sedangkan keanekaragaman dalam ekosistem hewan ini juga memiliki banyak manfaat dalam bidang ekonomi.

Sebagai contoh sumber makanan yang banyak mengandung protein hewani dari laut. Kekayaan negara Indonesia akan wilayah perairan yang dimilikinya sangatlah bernilai ekonomi tinggi.

Hasil dari para nelayan, hasil tambak atau bisa juga sebagai sumber bahan makanan dan kegiatan pabrik.

Monday, April 22, 2019

Pengertian dan Fungsi Reboisasi (Penghijauan)

Pengertian Reboisasi
Reboisasi (bahasa Inggris: reforestation) ialah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul). Reboisasi ini berguna untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan cara menyerap polusi serta debu dari udara,kemudian membangun kembali habitat serta ekosistem alam, juga mencegah pemanasan global dengan cara menangkap karbon dioksida dari udara, dan juga dapat dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).


  • (Manan 1978) Reboisasi adalah kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan
  • (Kadri dkk, 1992) Reboisasi adalah membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi. Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan juga area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan.
  • (Manan 1976; Supriyanto,1984) Penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar lingkungan hutan, terutama ialah pada tanah milik rakyat dengan tanaman keras, contohnya ialah jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tanaman perkebunan, tanaman penguat teras, tanaman pupuk hijau, dan juga rumput pekan ternak. Tujuan penanaman ini ialah agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, serta ditingkatkan kembali kesuburannya.
  • (Kadri dkk, 1992) Reboisasi adalah upaya yang termasuk kedalam suatu rangkaian kegiatan penghijauan, yang sudah disebutkan ialah berupa pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, contohnya ialah pembuatan sengkedan (teras) dan juga bendungan (check dam) yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan.


Pengertian Penghijauan
Penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras, misalnya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan penguat teras, tumbuhan pupuk hijau, dan rumput pakan ternak.

Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya. Upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan yang sudah disebutkan berupa pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering) dan bendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan.

Jadi, penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan serta pembuatan bangunan pencegah erosi tanah dengan tujuan agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya.

Fungsi Reboisasi

  • Penghasil Kayu Bangunan. Dihutan tumbuhan beraneka spesies pohon yang menghasilkan kayu dengan  berbagai kualitas dan ukuran yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.
  • Cadangan Karbon.  Salah  satu fungsii hutan yang penting adalah sebagai cadangan karbon  dialam karna karbon disimpan dalam bentuk biomassa vegetasinya.
  • Habitat Bagi Fauna.  Konversi hutan menjadi bentuk penggunaan lahan lainnya akan menurunkan populasi flora dan fauna yang sensitif.
  • Lahan.  Hutan menempati ruang dalam bumi yang terdiri dari komponen tanah, hidrologi, udara atau atmosfer, iklim yang dinamakan lahan.


Manfaat Reboisasi dan Penghijauan
Adapun penghijauan ini mempunyai peran dan juga fungsi penting didalam kelestarian lingkungan, Manfaat penghijauan ini dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian, ialah sebagai berikut :

Manfaat secara hidrologis
Pohon yang ditanam didalam penghijauan akan mempunyai kemampuan untuk dapat menyerap dan juga menyimpan air. Dengan demikian banyaknya pohon yang ditanam akan semakin banyak pula air yang tersimpan didalam tanah baik untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup (termasuk manusia), cadangan air di musim kemarau, ataupun mencegah terjadinya banjir.

Manfaat secara orologis
ialah kemampuan pada akar pohon dalam mencegah erosi atau juga pengikisan tanah baik oleh air maupun angin.

Manfaat secara ekologis
Secara ekologis (keseimbangan lingkungan) ialah pepohonan hasil penghijauan akan menjadi salah satu komponen terbaik biotik yang tidak terpisahkan didalam suatu lingkungan. komponen biotik bersama abiotik inilah yang akan saling bersinergi untuk dapat menciptakan lingkungan yang seimbang dan juga selaras.

Manfaat secara klimatologis
Secara klimatologis ialah penghijauan akan menyerap karbondioksida (CO2) dan juga akan menghasilkan oksigen (O2) lewat proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Proses ini akan meningkatkan kualitas udara sekaligus dapat mencegah dampak pemanasan global.

Manfaat secara edaphis
Secara edaphis ialah pohon-pohon yang ditanam akan menjadi tempat hidup, tempat tinggal, tempat berkembang biak dan juga mencari makan bagi berbagai spesies hewan.

Manfaat secara estetis
Secara estetis (keindahan) ialah penghijauan akan dapat mempercantik suatu kawasan ataupun tempat.

Manfaat secara protektif
Secara protektif ialah penghijauan ini akan dapat memberikan perlindungan baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada manusia. Secara langsung ialah melindungi dari terik matahari, angin kencang, penahan debu, dan juga peredam suara. dan Secara tidak langsung ialah akan melindungi dari bencana banjir dan juga kekeringan (terkait dengan manfaat hidrologis).

Manfaat secara higienis
Secara higienis ialah penghijauan ini akan menjadi penyaring udara dimana pepohonan akan dapat menyerap karbondioksida serta juga mengeluarkan oksigen. Pepohonan ini pun akan mempunyai kemampuan untuk dapat menyerap berbagai jenis racun yang ada di udara. Selain itu pada akar-akar pepohonan akan mampu untuk menyerap dan juga menyaring air dalam tanah tanah sehingga menjadi layak dikonsumsi.

Manfaat secara edukatif
Secara edukatif ialah pohon dari hasil penghijauan akan mampu untuk menjadi laboratorium alam yang dapat digunakan sebagai media belajar dan juga penelitian.

Manfaat secara rekreatif
Secara rekreatif, ialah kawasan yang telah dilakukan proses penghijauan akan mempunyai daya tarik estetis tersediri yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan juga hiburan.

Manfaat secara ekonomis
Secara ekonomis ialah pohon-pohon hasil reboisasi akan dapat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Baik itu pada tanaman bunga, buah, batang, akar, dan juga berbagai bagian pohon lainnya.

Cara Melakukan Reboisasi
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya reboisasi:


  1. Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana, penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.
  2. Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
  3. Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu ditanam di tempat penampung sementara. Tanaman yang dapat digunakan untuk reboisasi antara lain sebagai berikut. Jati (Tectona grandis), Jelutung (Dyera costulata), Jabon (Anthocepalus cadamba), Sungkai (Peronema cannescens), Meranti (Shore sp), Kemiri (Aleurites molucua), Tusam/Pinus (Pinus merkusii), Balsa (Ochroma sp)
  4. Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke lubang yang telah dibuat serta diberi pupuk.
  5. Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif untuk membersihkan area tanaman dari bahan yang mudah terbakar.
  6. Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk mendeteksi bahaya kebakaran secara dini agar dapat diambil tindakan yang tepat.
  7. Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan penerangan dan penyuluhan.

Cara Melakukan Penghijauan
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya penghijauan.

Upaya penghijauan dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita seperti halaman rumah. Kita dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami dengan tumbuhan hijau, misalnya tanaman hias, tanaman obat dan tanaman berkulit keras. Lahan di sekitar tempat tinggal kita seperti kompleks perumahan juga dapat kita manfaatkan untuk penghijauan dengan menanam tanaman yang serupa.
Penanaman tumbuhan hijau yang bermanfaat di halaman rumah dapat kita dikembangkan menjadi kebun mini yang terdiri dari tanaman sayur dan buah (warung hidup) serta tanaman obat (apotek hidup). Dengan mengembangkan kebun mini di halaman rumah, kita dapat menghemat pengeluaran anggaran rumah tangga sehingga menjauhkan kita dari sifat konsumtif.

Teknik penanaman hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan selanjutnya apabila lahan yang kita punya tidak cukup memadai untuk ditanami tumbuhan hijau. Teknik penanaman hidroponik adalah teknik menanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan benda lain seperti sabut kelapa yang diberi unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau.

Penghijauan di lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kondisi udara yang sejuk, nyaman dan segar di lingkungan sekolah dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa. Penerapan penghijauan lingkungan sekitar harus diterapkan kepada siswa sejak dini demi terwujudnya generasi yang peduli terhadap lingkungan. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menerapkan pentingnya penghijauan kepada siswa selain di rumah.

Pembuatan taman kota serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya penghijauan, tentunya dengan partisipasi masyarakat. Keberadaan taman kota serta hutan kota juga dapat mengurangi tingkat polusi udara serta dapat menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat.

Disiplin membuang sampah pada tempatnya dapat mendukung upaya penghijauan. Lingkungan yang telah kita tanami oleh tumbuh-tumbuhan hijau tentunya tidak boleh tercemari oleh limbah maupun sampah, karena dapat menimbulkan pemandangan yang tidak sedap. Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam masalah ini. Apabila masyarakat dengan sadar tidak membuang sampah sembarangan, tentu dampak positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
Upaya penghijauan harus mendapatkan dukungan dari pemerintah serta kerja sama masyarakat dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan hidup yang diidamkan dan menyejahterakan masyarakat.

JENIS REBOISASI HUTAN
Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara tetap untuk kepentingan hidrologi.

Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah hutan yang perlu dipertahankan dan dibina keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa

Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dipertahankan dengan maksud untuk mengembangkan pendidikan dan rekreasi.

Hutan Konversasi
Hutan konversasi adalah hutan yang dipertahankan untuk keberadaan keanekaragaman jenis plasma nutfah dan tempat hidup dan kehidupan satwa tertentu

Hutan Produksi
Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan sebagai kebutuhan perluasan, pengembangan wilayah sebagai kebutuhan perluasan, pengembangan wilayah misalnya transmigrasi pertanian dan perkebunan.

USAHA PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI
Beberapa usaha penyelamatan atau pembaruan sumber datya alam hayati antara lain :

Budidaya, yaitu suatu carameningkatkan jumlah dan kualitas makhluk hidup
System tebang pilih yaitu suatu cara eksploitasi tanaman kayu dengan memilih tanaman yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
Peremajaan tanaman yaitu usaha mempertahankan atau meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
Reboisasi atau penghijauan yaitu suatu usaha untuk menanami lahan yang kosong atau tandus.
Contohnya: menanam jambu mete atau jati di pegunungan kapur.

Penangkapan musiman yaitu dilakukan penangkapan pada saat
populasi dalam tingkat tinggi dan tidak pada saat kondisi yang dapat menyebabkan kepunahan.

Contohnya: tidak berburu pada saat berkembang biak.

Kepunahan jenis hewan, tumbuhan dalam suatu ekosistem dapat terjadi karena perbuatan manusia dapat merusak ekosistem sebagai berikut :

Perburuan dan penangkapan jenis hewan tertentu secara terus menerus akan menyebabkan kepunahan.
Penangkapan ikan atau udang secara terus menerus apalagi menggunakan bahan peledak zat kimiawi maupun listrik karena cara tersebut akan mematikan mulai dari telur hingga dewasa dan dapat merusak lingkungan hidupnya.
Peranan Manusia Terhadap Lingkungan
Ada beberapa peranan manusia terhadap lingkungan, yaitu:

Manusia sebagai makhluk yang paling dominan secara ekologi artinya manusia mempunyai pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya dan organisme lainnya.
Manusia sebagai makhluk pembuat alat artinya manusia dalam melakukan aktivitasnya membutuhkan alat bantu untuk mempermudah kerja mereka.
Manusia sebagai makhluk perampok artinya manusia sebagai makhluk yang omnivora (pemakan segala) akan memakan makanan yang menjadi makanan makhluk hidup lain baik yang bersifat karnivora maupun makhluk herbivora.
Manusia sebagai makhluk penyebab evolusi artinya sebagai contoh tanaman anggrek yang sebelumnya dapat tumbuh liar tanpa perlu disiram dan dipupuk, sekarang setelah dijadikan manusia sebagai tanaman hias tidak akan bisa tumbuh subur jika tidak disiram dan dipupuk.
Manusia sebagai makhluk pengotor Kotoran hewan dan tumbuhan dapat hancur secara alami, sedangkan manusia ada yang mampu terurai di alam secara alami ada yang tidak, hal ini merupakan penyebab kotornya ekosistem.
Contoh Lingkungan Alam
Beberapa contoh-contoh lingkungan alam yang terdapat di Indonesia sebagai berikut:

Pegunungan
Pegunungan adalah bentang alam yang berupa deretan gunung yang bersambungan. Udara di pegunungan biasanya sejuk dan bahkan ada yang sangat dingin. Daerah pegunungan sangat baik untuk bercocok tanam buah, sayur, dan bunga.

Daerah pegunungan juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. Oleh karena pemandangannya yang indah. Daerah pegunungan yang banyak ditumbuhi tanaman dapat menyerap dan menyimpan air hujan. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya erosi. Erosi adalah pengikisan tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor.

Sungai
Sungai juga termasuk ketampakan alam. Sungai banyak memberikan manfaat bagi manusia. Manfaat sungai, antara lain untuk mandi, mencuci, pengairan lahan pertanian (irigasi) dan sarana transportasi (untuk sungai-sungai besar di luar Pulau Jawa. Namun, banyak manusia yang tidak menghargai fungsi sungai itu sendiri, banyak sampah rumah tangga dan limbah pabrik yang tanpa diolah terlebih dahulu terdapat di sungai.

Danau
Danau merupakan lingkungan alam. Danau terjadi karena adanya cekungan di alam yang terisi air, baik dari air hujan maupun dari mata air yang ada di tempat tersebut. Danau juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air. Danau sangat bermanfaat bagi manusia. Manfaat danau bagi kehidupan manusia, antara lain, untuk budi daya ikan air tawar, tempat wisata, irigasi atau pengairan sawah, dan sarana olahraga (dayung).

Pantai
Pantai biasanya banyak ditumbuhi pohon kelapa dan tumbuhan bakau yang berfungsi menahan abrasi dan erosi. Laut juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana olahraga, seperti berenang menyelam, ski air, selancar, dan perahu layar.

Penyebab Kerusakan Alam

  1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
  2. Perburuan liar.
  3. Merusak hutan bakau.
  4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
  5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
  6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
  7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.


Demikian pembahasan tentang Reboisasi di blog siswanews