Monday, April 22, 2019

Sebutkan Pengertian deformatif dan Macam-macam Teknik Membuat Patung

Pengertian deformatif adalah perubahan bentuk dari aslinya, sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. 


Yang tergolong dalam gaya seni rupa ini adalah : a) Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis.

6 Teknik Membuat Patung :


  1. Teknik Modeling  adalah  teknik dalam membuat patung dengan cara membuat model terlebih dahulu sebelum patung sbenarnya dibentuk.
  2. Teknik Merakit adalah teknik membuat patung dengan cara merakit  bahan dasar patung kemudian merangkainnya  hamper mirip dengan permaianan puzzle.
  3. Teknik Cetak atau Cor teknik dalam membuat  patung dengan cara memenaskan bahan dasar patung yaitu logam hingga mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.
  4. Teknik Membentuk adalah  teknik dalam membuat patung dengan cara membentuk patung secara  bertahap sehingga tercipta patung yang kita inginkan. Biasanya hasil dari teknik ini lebih maksimal karena menggunakan perasaan atau filling dalam membentuknya.
  5. Teknik Butsir adalah teknik dalam  membuat patung dari bahan dasar patung yang lunak seperti tanah liat dan gips yaitu dengan cara mengurangi dan menambah bagian-bagian bahan dasar patung sehingga tercipta karya patung yang cantik.
  6. Teknik Pahat teknik dalam membuat patung dari bahan dasar keras seperti kayu, tulang, batu,granit dengan mengurangi bagian yang tidak diperlukan sehingga tercipta bentuk patung yang diinginkan.
Fungsi murni estetis, merupakan fungsi ornamen untuk memperindah penampilan bentuk produk yang dihiasi sehingga menjadi sebuah karya seni. Fungsi ornamen yang demikian itu tampak jelas pada produk-produk keramik, batik, tenun, anyam, perhiasan, senjata tradisional, peralatan rumah tangga, serta kriya kulit dan kayu yang banyak menekankan nilai estetisnya pada ornamen-ornamen yang diterapkannya.

Fungsi simbolis, pada umumnya dijumpai pada produk-produk benda upacara atau benda-benda pusaka dan bersifat keagamaan atau kepercayaan, menyertai nilai estetisnya. Ornamen yang menggunakan motif kala, biawak, naga, burung atau garuda misalnya, pada gerbang candi merupakan gambaran muka raksasa atau banaspati sebagai simbol penolak bala. Biawak sebagai motif ornamen dimaksudkan sebagai penjelmaan roh nenek moyang, naga sebagai lambang dunia bawah dan burung dipandang sebagai gambaran roh terbang menuju surga serta simbol dunia atasPada gerbang Kemagangan di kompleks keraton Yogyakarta, misalnya, terdapat motif hias berbentuk dua ekor naga yang saling berbelitan bagian ekornya. Ornamen tersebut selain sebagai tanda titimangsa berdirinya keraton, juga merupakan simbol bersatunya raja dengan rakyat yang selaras dengan konsep manunggaling kawula-gusti dalam kepercayaan Jawa.

Fungsi teknis konstruktif, yang secara struktural berarti ornamen dapat digunakan sebagai penyangga, menopang, menghubungkan atau memperkokoh konstruksi. Tiang, talang air dan bumbungan atap ada kalanya didesain dalam bentuk ornamen, yang tidak saja memperindah penampilan karena fungsi hiasnya, melainkan juga berfungsi konstruksi. Adanya fungsi teknis konstruktif sebuah ornamen terkait erat dengan produk yang dihiasinya. Artinya, jika ornamen itu dibuang maka berarti pula tak ada produk yang bersangkutan.***


Artikel Terkait