Pengertian
deformatif adalah perubahan bentuk dari aslinya, sehingga menghasilkan
bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya.
Yang tergolong dalam
gaya seni rupa ini adalah : a) Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis.
6 Teknik Membuat Patung :
- Teknik
Modeling adalah teknik dalam membuat patung dengan cara
membuat model terlebih dahulu sebelum patung sbenarnya dibentuk.
- Teknik
Merakit adalah teknik membuat patung dengan cara merakit bahan dasar
patung kemudian merangkainnya hamper mirip dengan permaianan puzzle.
- Teknik
Cetak atau Cor teknik dalam membuat patung dengan cara memenaskan
bahan dasar patung yaitu logam hingga mencair kemudian dituangkan dalam
cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.
- Teknik
Membentuk adalah teknik dalam membuat patung dengan cara membentuk
patung secara bertahap sehingga tercipta patung yang kita inginkan.
Biasanya hasil dari teknik ini lebih maksimal karena menggunakan perasaan
atau filling dalam membentuknya.
- Teknik
Butsir adalah teknik dalam membuat patung dari bahan dasar patung
yang lunak seperti tanah liat dan gips yaitu dengan cara mengurangi dan
menambah bagian-bagian bahan dasar patung sehingga tercipta karya patung
yang cantik.
- Teknik Pahat teknik dalam membuat patung dari bahan dasar keras seperti kayu, tulang, batu,granit dengan mengurangi bagian yang tidak diperlukan sehingga tercipta bentuk patung yang diinginkan.
Fungsi murni estetis, merupakan fungsi ornamen
untuk memperindah penampilan bentuk produk yang dihiasi sehingga menjadi sebuah
karya seni. Fungsi ornamen yang demikian itu tampak jelas pada produk-produk
keramik, batik, tenun, anyam, perhiasan, senjata tradisional, peralatan rumah
tangga, serta kriya kulit dan kayu yang banyak menekankan nilai estetisnya pada
ornamen-ornamen yang diterapkannya.
Fungsi simbolis, pada umumnya dijumpai pada
produk-produk benda upacara atau benda-benda pusaka dan bersifat keagamaan atau
kepercayaan, menyertai nilai estetisnya. Ornamen yang menggunakan motif
kala, biawak, naga, burung atau garuda misalnya, pada gerbang candi
merupakan gambaran muka raksasa atau banaspati sebagai simbol penolak bala.
Biawak sebagai motif ornamen dimaksudkan sebagai penjelmaan roh nenek moyang,
naga sebagai lambang dunia bawah dan burung dipandang sebagai gambaran roh
terbang menuju surga serta simbol dunia atas. Pada gerbang
Kemagangan di kompleks keraton Yogyakarta, misalnya, terdapat motif hias berbentuk
dua ekor naga yang saling berbelitan bagian ekornya. Ornamen tersebut selain
sebagai tanda titimangsa berdirinya keraton, juga merupakan
simbol bersatunya raja dengan rakyat yang selaras dengan konsep manunggaling
kawula-gusti dalam kepercayaan Jawa.
Fungsi teknis konstruktif,
yang secara struktural berarti ornamen dapat digunakan sebagai penyangga,
menopang, menghubungkan atau memperkokoh konstruksi. Tiang, talang air dan
bumbungan atap ada kalanya didesain dalam bentuk ornamen, yang tidak saja memperindah
penampilan karena fungsi hiasnya, melainkan juga berfungsi konstruksi. Adanya
fungsi teknis konstruktif sebuah ornamen terkait erat dengan produk yang
dihiasinya. Artinya, jika ornamen itu dibuang maka berarti pula tak ada produk
yang bersangkutan.***