Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan yang tertua di Indonesia berikutnya setelah kerajaan kutai adalah Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara terletak di Jawa Barat (sekitar daerah Bogor). Adapun sumber-sumber sejarah tentang Kerajaan Tarumanegara adalah prasasti-prasasti dan berita-berita asing (sebagian besar datang dari berita-berita Cina yaitu Dinasti Tang). Prasasti-prasasti yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara adalah Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor), Prasasti Kebon Kopi (daerah Bogor), Prasasti Jambu (daerah Bogor), Prasasti Muara Cianten (daerah Bogor), Prasasti Tugu (daerah Bekasi), Prasasti Pasir Awi (daerah Leuwiliang), dan Prasasti Munjui (daerah Banten). Bahasa yang dipakai pada Kerajaan Tarumanegara adalah bahasa Sanskerta dengan huruf Pallawa. Kerajaan Tarumanegara berkuasa di daerah Jawa Barat sekitar abad ke-5 M.
Dalam prasasti dinyatakan pula bahwa yang memerintah Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Hal ini terlihat gambar dua tapak kaki raja yang diperkirakan adalah tapak kaki Raja Pumawarman yang dilambangkan sebagai dua tapak kaki Dewa Wisnu.
Pada Prasasti Tugu dinyatakan bahwa Raja Pumawarman memerintahkan untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6.122 tombak. Pembangunan terusan pada masa Kerajaan Tarumanegara ini mempunyai arti ekonomis yang besar bagi masyarakat (Tarumanegara) saat itu, karena dapat dipergunakan sebagai sarana lalu lintas pelayaran perdagangan antar daerah di Kerajaan Tarumanegara atau dengan dunia luar. Hasil bumi Kerajaan Tarumanegara merupakan modal utama dalam dunia perdagangan dengan daerah-daerah di sekitarnya. Bahkan, masyarakat dapat memenuhi aktivitas kebutuhan hidupnya dari dunia luar, terutama terhadap barang-barang yang tidak dihasilkan oleh rakyat Kerajaan Tarumanegara.