Pada tahun 1833, Jons Jacob Berzelius menyarankan bahwa senyawa dengan rumus sama, tapi strukturnya berbeda yang dinamakan isomer. Ia juga menyarankan bahwa senyawa dengan rumus empiris sama, tapi berbeda massa molekulnya yaitu polimer. Akhirnya, polimer diartikan sebagai senyawa dengan rumus molekul besar, contohnya karet alam [-CH2C(CH3)=CHCH2-]. Polimer mengandung rantai panjang dengan satuan berulang.
Pengertian Polimer
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang disebut polimer.Unit kecil berulang yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai contoh, polipropilena (PP) adalah polimer yang tersusun dari monomer propena.
Selain itu, contoh lain dari polimer yang mengandung satuan berulang yaitu selulosa. Apakah itu? Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi. Sekitar 33% dari semua materi tanaman adalah selulosa. Kayu memiliki sekitar 50% berat selulosa, sedangkan kapas hampir 90% selulosa. Selulosa dari pulp kayu digunakan untuk membuat kertas. Dalam seratus tahun terakhir, senyawa ini juga dipakai sebagai bahan awal untuk sintesis plastik, fiber sintesis plastik, dan fiber sintesis pertama.
Selulosa dari bubur kayu mengandung banyak pengotor yang digunakan untuk membuat fiber. Selulosa tersebut dapat dimurnikan dengan melarutkannya ke dalam campuran NaOH dan CS2. Jika larutan kental ini dilewatkan ke dalam lubang sempit pada mulut pipa dalam bak asam, fiber selulosa yang dikenal sebagai rayon akan terbentuk. Proses serupa digunakan untuk membuat film (lapisan tipis) selulosa yang dikenal sebagai selopan.
Setiap satuan berulang–C6H10O5 dalam selulosa mengandung tiga gugus –OH yang dapat bereaksi dengan asam nitrat. Kemudian campuran tersebut membentuk ester nitrat yang dikenal sebagai selulosa nitrat. Tahun 1869, John Wesley Hyatt menemukan bahwa campuran selulosa nitrat dan kamfor yang dilarutkan ke dalam alkohol menghasilkan plastik, bernama seluloid.Kemudian, seluloid digunakan sebagai pengganti gading dalam industri berbagai barang, mulai dari sisir sampai bola bilyar. Selulosa nitrat mudah terbakar, dan sekarang diganti oleh plastik jenis lain.
Jadi, polimer itu dibentuk melalui ikatan antarmonomer dengan molekul kecil. Misalnya polietilen, dibentuk melalui polimerisasi molekul etilen.
Polietilen disebut polimer rantai lurus, sebab mengandung ikatan karbon-karbon yang panjang. Bentuk ini sebenarnya menyesatkan, sebab geometri di sekitar atom karbon adalah tetrahedral, sehingga rantai tidak lurus. Akibat pertumbuhan, rantai polimer dapat berlipat secara random membentuk struktur. Adapun polimer dengan cabang pada selang yang tidak beraturan sepanjang rantai polimer dinamakan polimer bercabang. Cabang ini membuat sulit bagi molekul polimer untuk membentuk secara beraturan sehingga menjadikan polimer kurang kristalin.
Polimer yang berikatan menyilang memiliki cabang yang menghubungkan antar rantai polimer. Material polimer yang berikatan silang antara rantai polimer membuat polimer lebih plastis. Misalnya pada vulkanisasi karet, hasil dari pemasukkan rantai-rantai pendek dari atom belerang yang mengikat rantai polimer dalam karet alam. Ketika jumlah ikatan silang relatif besar, polimer menjadi lebih tegar.
Bentuk polimer lurus dan bercabang digolongkan sebagai material yang dinamakan termoplastik. Material ini meleleh jika dipanaskan yang dapat dimodelkan ke dalam berbagai bentuk, dan bentuknya dapat dipertahankan ketika didinginkan. Ikatan silang yang berat menghasilkan material yang dikenal sebagai plastik termoset. Sekali ikatan silang dibentuk, polimer ini akan mengambil bentuk yang tidak dapat diubah lagi, tanpa merombak plastiknya lebih dulu.